Senin, 15 April 2013

Makalah






MAKALAH

Menjelaskan Perubahan Energi Bunyi Melalui Alat Musik
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pendidikan IPA di SD lanjutan






   

Nama Anggota Kelompok :

Lina Riyanti                                        2227110381
Rabiatul Addawiyah                           2227110645
Siti Nur Alfiah                                    2227110798
Fhadini Supriaharti                             2227110807
Siti Shopiyah                                       2227110935
Vini Nur Indah Sari                            2227111048

Kelas 4B
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013








PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Alat-alat musik merupakan sumber bunyi. Ada bermacam-macam cara untuk memainkan alat musik agar berbunyi. Sebagai contoh gitar dan kecapi. Alat ini dapat menghasilkan bunyi jika dawainya dipetik. Seruling dan terompet jika ditiup akan menghasilkan bunyi.
Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator. Resonator merupakan ruang udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat musik yang dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola seperti. Ketika senar pada gitar dipetik, akan terjadi getaran pada senar tersebut. Adanya getaran senar menyebabkan bergetarnya udara di dalam kotak gitar. Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi inilah yang menyebabkan bunyi menjadi lebih kuat.
Bunyi akan terdengar kuat ketika kita berada di dekat sumber bunyi. Bunyi terdengar semakin melemah jika kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan berbagai benda ada yang kuat, lemah, melengking, atau bernada rendah.
 

1.1  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan energi ?
2.      Apa yang dimaksud dengan bunyi ?
3.      Bagaimana perubahan energi bunyi melalui alat musik ?

1.2  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui mengenai energi
2.      Untuk mengetahui mengenai bunyi
3.      Untuk mengetahui bagaimana perubahan energi bunyi melalui alat musik.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Energi Bunyi
Energi adalah daya kerja atau tenaga, energi berasal dari bahasa yunani yaitu energia yang merupakan kemampuan untuk melakukan suatu usaha atau kerja. Energi disebut juga tenaga. Jadi, makin banyak kerja yang kita lakukan, makin banyak tenaga yang kita keluarkan.
Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran.
Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran udara dari sumber bunyi. Benda atau alat yang dapat menimbulkan bunyi disebut sumber bunyi, misalnya, gong yang dipukul dan gitar yang dipetik, terompet yang ditiup.

2.2 Perambatan Bunyi
Udara yang bergetar dapat menghasilkan bunyi. Apabila kita berbicara, berteriak, atau bernyanyi, timbul getaran pada pita suara di udara. Getaran ini menyebar di udara sebagai gelombang. Gelombang tersebut diterima oleh telinga sebagai bunyi. Bunyi merupakan salah satu bentuk energi. Suara manusia, hewan, maupun bunyi yang berasal dari benda sekitar menggetarkan udara. Getaran yang dihasilkan tergantung pada sumber bunyi.
Misalnya ketika kita berteriak, getaran udara yang dihasilkan berbeda dengan getaran udara ketika kita berbisik. Oleh karena itu, telinga kita menerima getaran tersebut sebagai bunyi yang berbeda pula. Gelombang bunyi termasuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya. Oleh karena itu, bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Medium yang diperlukan bunyi untuk merambat dapat berupa gas, cair, dan padat. Ketika bapak/ibu guru berbicara di depan kelas, kamu dapat mendengar apa yang dibicarakan. Hal ini menunjukkan bunyi dapat merambat melalui gas (udara). Saat kamu menyelam di kolam renang, kamu dapat mendengar langkah temanmu yang juga berada di kolam. Hal ini menunjukkan bunyi dapat merambat melalui zat cair (air). Perambatan bunyi melalui zat padat ditunjukkan bila telingamu ditempelkan pada pagar besi, lalu temanmu mengetuk ujung pagar yang lain secara perlahan, maka dapat kamu dengar suara tersebut.

2.3  Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Selain mengalami perambatan, bunyi mengalami pemantulan. Proses pemantulan bunyi mirip dengan proses pemantulan cahaya. Lebih sederhana lagi, seperti pemantulan bola ketika mengenai dinding atau lantai. Pemantulan bunyi terjadi ketika bunyi mengenai dinding atau permukaan yang keras. Permukaan yang keras itu, misalnya batu, besi, seng, dan kaca.Dalam pemantulan bunyi terdapat istilah gaung dan gema. Gaung adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai dikirim.
Contoh gaung adalah ketika kita berada di ruangan yang sempit. Apa yang kita ucapkan tidak terdengar jelas karena terganggu bunyi pantul. Contoh lainnya jika kita berbicara di depan mulut kaleng. Apa yang kamu ucapkan tidak akan jelas terdengar. Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli selesai. Jika kita berteriak, misalnya di daerah pegunungan, setelah beberapa saat, terdengar kembali teriakan kita berteriak. Bunyi tersebut sebetulnya adalah bunyi pantul yang baru sampai di telingamu. Selain mengalami pemantulan, bunyi mengalami penyerapan. Bunyi akan diserap jika mengenai bahan-bahan yang lunak atau berongga. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi disebut peredam bunyi. Contoh bahan peredam bunyi adalah busa, spon, wol, kain, dan karet.





2.4  Alat dan bahan peraga
KD: Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik.

A.    Membuat alat peraga perubahan bunyi dengan membuat terompet.
Alat dan bahan:
1.      Sedotan minuman
2.      Gunting
# Cara membuat :
1.      Potong sedotan plastik sehingga membentuk bangun seperti gambar dibawah ini!
 



2.      Tiup potongan plastik tersebut sehingga menimbulkan bunyi!
3.      Pegang ujung sedotan yang telah dipotong dengan ibu jari dan telunjukmu. Tekan agar bentuknya rata!
4.      Tiup ujung terompet tersebut.

Terompet ini dapat berbunyi karena adanya getaran didalam tabung sehingga menghasilkan bunyi, bunyi tersebut merambat ke udara sehingga dapat terdengar oleh telinga kita. Kuat lemahnya bunyi yang dihasilkan dipengaruhi oleh panjang dan pendeknya sedotan tersebut. Semakin panjang sedotan tersebut maka bunyi yang dihasilkan semakin lemah atau rendah karena jarak yang ditempuh oleh udara semakin jauh dan gelombang pun kurang rapat sehingga bunyi yang dihasilkan menjadi lemah atau rendah. Sebaliknya jika sedotan yang digunakan pendek maka bunyi yang dihasilkan semakin tinggi karena jarak udara yang ditempuh semakin pendek dan gelombang bunyi tersebut menjadi sangat rapat sehingga bunyi yang dihasilkan menjadi kuat atau tinggi.




B.  Suling
Suling termasuk alat musik tiup. suling dapat menghasilkan bunyi jika ditiup. Bunyi suling terjadi jika udara di dalam tabung suling bergetar. Lubang-lubang pada suling memungkinkan terjadinya perubahan nada. Semakin banyak lubang yang ditutup, jarak yang ditempuh oleh getaran udara juga semakin jauh. Akibatnya, bunyi yang keluar rendah (nada rendah). Semakin sedikit lubang suling yang ditutup, jarak yang ditempuh oleh getaran udara juga semakin pendek. Akibatnya, bunyi yang keluar semakin tinggi (nada tinggi).

C.    Gendang
Gendang dibunyikan dengan cara dipukul. Bagian membran gendang yang dipukul terbuat dari kulit. Ketika kulit bergetar, udara di sekitarnya pun ikut bergetar. Melalui udara tersebut, getarannya akhirnya sampai di telinga. Saat dipukul, kulit gendang bergetar. Getaran ini menghasilkan bunyi. Bunyi tersebut masuk ke sebuah rongga yang terdapat di bawah kulit. Bentuk rongga memengaruhi bunyi yang dihasilkan. Makin kecil dan panjang rongga pada gendang, maka makin nyaring bunyi yang dihasilkan.










BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, kayu, atau udara. Alam kita terdiri atas energi, materi dan gelombang (frekuensi), Bunyi adalah energi yang berubah menjadi gelombang.  Gelombang merambat kesemua jurusan, untuk merambat melewati ruang dia memerlukan materi. Materi yang diperlukan bunyi untuk merambat adalah udara.
Sumber bunyi (materi yang bergetar karena enegi) --> bunyi (gelombang) --> merambat melalui udara (materi) --> sampai ke telinga (materi) --> komponen telinga bergetar --> diterjemahkan oleh otak menjadi bunyi.
Gelombang adalah unsur alam yang kuat karena bisa 'menguasai' kendala ruang dan waktu. Namun dia membutuhkan materi untuk merambat, dan energi sebagai sumber awalnya. Semoga bisa membantu memahami alam kita yang terdiri atas energi, materi dan gelombang (frekuensi).
Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal (gelombang rapat dan renggang) yang merambat sejajar bersama arah getar. bunyi hanya dapat merambat melalui zat perantara / medium saperti zat padat, cair dan gas. tetapi pada ruang hampa ia tidak dapat merambat. bunyi yang dapat didengar oleh manusia hanya yang memiliki frekuensi antara 20-20.000 Hz disebut ultrasonik.
Proses bunyi sampai dapat didengar manusia : bunyi yang merambat --> daun telinga --> saluran telinga --> menggetarkan membran timpani (selaput gendang) --> menggetarkan tulang martil, landasan, sanggurdi --> tingkap jorong --> rumah siput (koklea) --> otak besar

Syarat yang diperlukan agar bunyi dapat didengar :
1. adanya sumber bunyi
2. adanya medium perambatan (padat, cair dan gas)
3. adanya pendengar yang sehat



DAFTAR PUSTAKA

Wahyono, Budi dan Setyo nurachmandani. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas IV SD/MI. Jakarta : BSE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar