MAKALAH
Menjelaskan Perubahan Energi Bunyi Melalui Alat Musik
Tugas ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pendidikan
IPA di SD lanjutan
Nama Anggota Kelompok :
Lina Riyanti 2227110381
Rabiatul Addawiyah
2227110645
Siti Nur Alfiah 2227110798
Fhadini Supriaharti 2227110807
Siti Shopiyah 2227110935
Vini Nur Indah Sari 2227111048
Kelas 4B
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat-alat musik merupakan sumber bunyi. Ada bermacam-macam cara untuk
memainkan alat musik agar berbunyi. Sebagai contoh gitar dan kecapi. Alat ini
dapat menghasilkan bunyi jika dawainya dipetik. Seruling dan terompet jika
ditiup akan menghasilkan bunyi.
Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator.
Resonator merupakan ruang udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat
musik yang dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola seperti. Ketika
senar pada gitar dipetik, akan terjadi getaran pada senar tersebut. Adanya
getaran senar menyebabkan bergetarnya udara di dalam kotak gitar. Peristiwa ini
disebut resonansi. Resonansi inilah yang menyebabkan bunyi menjadi lebih kuat.
Bunyi akan terdengar kuat ketika kita berada di dekat sumber bunyi. Bunyi
terdengar semakin melemah jika kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi yang
dihasilkan berbagai benda ada yang kuat, lemah, melengking, atau bernada
rendah.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan energi ?
2. Apa
yang dimaksud dengan bunyi ?
3. Bagaimana
perubahan energi bunyi melalui alat musik ?
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui mengenai energi
2. Untuk
mengetahui mengenai bunyi
3. Untuk
mengetahui bagaimana perubahan energi bunyi melalui alat musik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian
Energi Bunyi
Energi
adalah daya kerja atau tenaga, energi berasal dari bahasa yunani yaitu energia yang merupakan kemampuan untuk
melakukan suatu usaha atau kerja. Energi disebut juga tenaga. Jadi, makin
banyak kerja yang kita lakukan, makin banyak tenaga yang kita keluarkan.
Bunyi adalah suatu bentuk gelombang
longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh
partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami
getaran.
Energi
bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran udara dari sumber bunyi. Benda
atau alat yang dapat menimbulkan bunyi disebut sumber bunyi, misalnya, gong
yang dipukul dan gitar yang dipetik, terompet yang ditiup.
2.2
Perambatan Bunyi
Udara
yang bergetar dapat menghasilkan bunyi. Apabila kita berbicara, berteriak,
atau bernyanyi, timbul getaran pada pita suara di udara. Getaran
ini menyebar di udara sebagai gelombang. Gelombang tersebut diterima
oleh telinga sebagai bunyi. Bunyi merupakan salah satu bentuk energi.
Suara manusia, hewan, maupun bunyi yang berasal dari benda sekitar
menggetarkan udara. Getaran yang dihasilkan tergantung pada sumber
bunyi.
Misalnya
ketika kita berteriak, getaran udara yang dihasilkan berbeda
dengan getaran udara ketika kita berbisik. Oleh karena itu, telinga
kita menerima getaran tersebut sebagai bunyi yang berbeda pula. Gelombang
bunyi termasuk gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium dalam
perambatannya. Oleh karena itu, bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa.
Medium yang diperlukan bunyi untuk merambat dapat berupa gas, cair, dan padat.
Ketika bapak/ibu guru berbicara di depan kelas, kamu dapat mendengar apa yang
dibicarakan. Hal ini menunjukkan bunyi dapat merambat melalui gas (udara). Saat
kamu menyelam di kolam renang, kamu dapat mendengar langkah temanmu yang juga
berada di kolam. Hal ini menunjukkan bunyi dapat merambat melalui zat cair
(air). Perambatan bunyi melalui zat padat ditunjukkan bila telingamu ditempelkan
pada pagar besi, lalu temanmu mengetuk ujung pagar yang lain secara perlahan,
maka dapat kamu dengar suara tersebut.
2.3 Pemantulan
dan Penyerapan Bunyi
Selain
mengalami perambatan, bunyi mengalami pemantulan. Proses pemantulan bunyi mirip
dengan proses pemantulan cahaya. Lebih sederhana lagi, seperti pemantulan bola
ketika mengenai dinding atau lantai. Pemantulan bunyi terjadi ketika bunyi
mengenai dinding atau permukaan yang keras. Permukaan yang keras itu, misalnya
batu, besi, seng, dan kaca.Dalam pemantulan bunyi terdapat istilah gaung dan
gema. Gaung adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai dikirim.
Contoh
gaung adalah ketika kita berada di ruangan yang sempit. Apa yang kita ucapkan
tidak terdengar jelas karena terganggu bunyi pantul. Contoh lainnya jika kita
berbicara di depan mulut kaleng. Apa yang kamu ucapkan tidak akan jelas
terdengar. Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli selesai.
Jika kita berteriak, misalnya di daerah pegunungan, setelah beberapa saat, terdengar
kembali teriakan kita berteriak. Bunyi tersebut sebetulnya adalah bunyi pantul
yang baru sampai di telingamu. Selain mengalami pemantulan, bunyi mengalami
penyerapan. Bunyi akan diserap jika mengenai bahan-bahan yang lunak atau
berongga. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi disebut peredam bunyi. Contoh
bahan peredam bunyi adalah busa, spon, wol, kain, dan karet.
2.4 Alat dan bahan peraga
KD: Menjelaskan perubahan energi
bunyi melalui penggunaan alat musik.
A.
Membuat alat peraga perubahan bunyi dengan membuat terompet.
Alat dan bahan:
1.
Sedotan minuman
2.
Gunting
# Cara membuat :
1. Potong
sedotan plastik sehingga membentuk bangun seperti gambar dibawah ini!
2. Tiup
potongan plastik tersebut sehingga menimbulkan bunyi!
3. Pegang
ujung sedotan yang telah dipotong dengan ibu jari dan telunjukmu. Tekan agar
bentuknya rata!
4.
Tiup ujung terompet tersebut.
Terompet ini dapat berbunyi karena adanya getaran didalam tabung sehingga
menghasilkan bunyi, bunyi tersebut merambat ke udara sehingga dapat terdengar
oleh telinga kita. Kuat lemahnya bunyi yang dihasilkan dipengaruhi oleh panjang
dan pendeknya sedotan tersebut. Semakin panjang sedotan tersebut maka bunyi
yang dihasilkan semakin lemah atau rendah karena jarak yang ditempuh oleh udara
semakin jauh dan gelombang pun kurang rapat sehingga bunyi yang dihasilkan
menjadi lemah atau rendah. Sebaliknya jika sedotan yang digunakan pendek maka
bunyi yang dihasilkan semakin tinggi karena jarak udara yang ditempuh semakin
pendek dan gelombang bunyi tersebut menjadi sangat rapat sehingga bunyi yang
dihasilkan menjadi kuat atau tinggi.
B. Suling
Suling termasuk alat musik tiup.
suling dapat menghasilkan bunyi jika ditiup. Bunyi suling terjadi jika udara
di dalam tabung suling bergetar. Lubang-lubang pada suling memungkinkan
terjadinya perubahan nada. Semakin banyak lubang yang ditutup, jarak yang
ditempuh oleh getaran udara juga semakin jauh. Akibatnya, bunyi yang
keluar rendah (nada rendah). Semakin sedikit lubang suling yang ditutup,
jarak yang ditempuh oleh getaran udara juga semakin pendek. Akibatnya,
bunyi yang keluar semakin tinggi (nada tinggi).
C.
Gendang
Gendang dibunyikan dengan cara
dipukul. Bagian membran gendang yang dipukul terbuat dari kulit. Ketika kulit
bergetar, udara di sekitarnya pun ikut bergetar. Melalui udara tersebut,
getarannya akhirnya sampai di telinga. Saat dipukul, kulit
gendang bergetar. Getaran ini menghasilkan bunyi. Bunyi tersebut masuk ke
sebuah rongga yang terdapat di bawah kulit. Bentuk rongga memengaruhi bunyi
yang dihasilkan. Makin kecil dan panjang rongga pada gendang, maka makin
nyaring bunyi yang dihasilkan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bunyi atau suara adalah kompresi
mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau
zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi
dapat merambat misalnya di dalam air, kayu, atau udara. Alam kita terdiri atas
energi, materi dan gelombang (frekuensi), Bunyi adalah energi yang berubah
menjadi gelombang. Gelombang merambat
kesemua jurusan, untuk merambat melewati ruang dia memerlukan materi. Materi
yang diperlukan bunyi untuk merambat adalah udara.
Sumber bunyi (materi yang
bergetar karena enegi) --> bunyi (gelombang) --> merambat melalui udara
(materi) --> sampai ke telinga (materi) --> komponen telinga bergetar
--> diterjemahkan oleh otak menjadi bunyi.
Gelombang adalah unsur alam yang
kuat karena bisa 'menguasai' kendala ruang dan waktu. Namun dia membutuhkan
materi untuk merambat, dan energi sebagai sumber awalnya. Semoga bisa membantu
memahami alam kita yang terdiri atas energi, materi dan gelombang (frekuensi).
Gelombang bunyi termasuk
gelombang longitudinal (gelombang rapat dan renggang) yang merambat sejajar
bersama arah getar. bunyi hanya dapat merambat melalui zat perantara / medium
saperti zat padat, cair dan gas. tetapi pada ruang hampa ia tidak dapat
merambat. bunyi yang dapat didengar oleh manusia hanya yang memiliki frekuensi
antara 20-20.000 Hz disebut ultrasonik.
Proses bunyi sampai dapat
didengar manusia : bunyi yang merambat --> daun telinga --> saluran
telinga --> menggetarkan membran timpani (selaput gendang) -->
menggetarkan tulang martil, landasan, sanggurdi --> tingkap jorong -->
rumah siput (koklea) --> otak besar
Syarat
yang diperlukan agar bunyi dapat didengar :
1.
adanya sumber bunyi
2.
adanya medium perambatan (padat, cair dan gas)
3.
adanya pendengar yang sehat
DAFTAR PUSTAKA
Wahyono, Budi
dan Setyo nurachmandani. 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam untuk kelas IV SD/MI. Jakarta : BSE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar