Nama, kalau bicara soal "nama" pasti orang tua atau keluarga kita memberikan nama yang mempunyai arti yang paling baik dan berkah buat kita. nama saya RABIATUL ADDAWIYAH, itu nama pemberian dari engkong (kakek) saya, sementara orang tua saya memberikan nama"wiwi",karena nama "wiwi" itu pendek bgt jadi nama yang dimasukin kedalam akte kelahiran saya itu "rabiatul addawiyah".
Tadinya saya gak mau dipanggil rabiatul, soalnya kalo dipanggil pake nama itu kedengerannya aneh bgt gitu --', apalagi temen-temen saya ada yang panggil saya "atul" , "rabi", "tutul", "bibi", "addaw", "wiyah" entahlah masih banyak lagi -_- . naaaaaaahhh setelah saya tau kalo nama RABIATUL ADDAWIYAH itu nama yang bagus bgt, saya gak malu atau ngerasa aneh lagi sama nama saya, malah saya itu ngerasa bangga sama nama pemberian dari engkong (kakek) saya ini :') . RABIATUL ADDAWIYAH itu nama seorang wali Alloh, beliau sangat mencintai Alloh. saya punya sedikit kisah Rabiatul Addawiyah, cekidot ====>
Shalatlah kamu jika tidak kau akan masuk neraka dan neraka itu adalah
api yang menyala-nyala dan siksaan yang pedih, maka taatilah perintah
Allah kelak kau akan dimasukan kedalam surga yang didalamnya ada air
mengalir dan kebahagiaan abadi akan menertaimu. begitulah kalimat yang
kita dengar kebanyakan disektar kita. kalau ditilik dari kalimat
diatas maka kita akan mendapatkan kesan bahwa orang melaksanakan
perintah itu karena “takut” bukan karena cinta. jadi orang yang
melaksanaknya pun karena terpaksa dan orang yang terpaksa biasanya
melakukan sesuatu tidak dengan sepenuh hati dan pasti tidak
sungguh-sungguh.
mengapa kita tidak mengajarkan untuk melakukan sesuatu karena cinta,
seperti contohnya seorang sufi wanita yang terkenal Rabiatul Adawiyah
yang terkenal kisahnya dia berlari membawa obor dan bejana berisi air
lalu salah seorang sahabat bertanya “ya kekasih Allah apakah yang hendak
kau lakukan, dan apakah yang ada dikedua tanganmu itu”, lalu Rabiatul
Adawiyah semoga Allah meninggikan derajatnya disisiNya, “aku membawa
bejana berisi Air dan Obor”, lalu sahabat tertegun dan bingung dengan
apa yang dibawa sang Sufi tersebut seraya bertanya”Wahai Rabiatul
Adawiyah hendak kau apakankah kedua benda tersebut” lalu sang sufi itu
menjawab”ketahuilah wahai sahabatku aku membawa bejana berisi air aku
ingin memadamkan neraka, supaya tidak adalagi orang yang beribadah
karena takut dengan ap neraka sehingga orang beribadah karena cinta
bukan karena takut, dan aku membawa api obor ini aku ingin membakar
surga supaya tidak ada lagi orang yang beribadah karena ingin
mendapatkan hadiah yaitu surga, aku ingin orang beribadah karena cinta
bukan karena ingin mendapatkan sesuatu. begitulah keagungan cinta
seorang Sufi wanita yang begitu mencintai Allah SWT azza wajalla Sang
Kholik yang menjadi cinta sejatinya. dan dalam suatu kisahnya juga
ketika para sahabat kasihan melihat sang Sufi hidup seorang diri lalu
para sahabat bersepakat untuk memperkenalkan salah seoran Ulama yang
terkenal waktu itu yang bernama Hasan Basri (maaf kalau namanya salah
mohon dikoreksi karena saya pernah membaca tapi saya lupa namanya) yaitu
orang yang sangat Sholeh,Alim dan tampan dan Akhlaknyapun sangat baik,
dan ketika Ulama tersebut hendak meminang sang Sufi itu menjawab ya
tuanku engkau adalah laki2 terbaik dinegerimu akhlakmu adalah al-Quran
dan budi pekertimu adalah seperti para nabi ,wanita mana yang tidak
terpikat oleh kesholehanmu,kepandaian dan ketampananmu andai saja aku
tidak mempunyai kekasih pasti aku akan menerima pinanganmu tapi aku
takut ada cinta yang lain dihatiku selain cintaNYa. para sahabat bingung
dan saling menoleh karena mereka bingung ketika sang Sufi itu menjawab
bahwa dia sudah mempunyai kekasih , padahal seperti mereka tahu semua
bahwa Rabiatul Adawiyah adalah seorang ahli ibadah dan mereka tidak
pernah melihat sang sufi itu mempunyai seorang kekasih karena yang
dikerjakannya hanya ibadah dan ibadah. lalu salah seorang sahabat
bertanya”ya Rabiah apakah benar engkau telah mempunyai kekasih, bukankah
selama ini kami melihat tidak ada yang engkau lakukan kecuali ibadah
dan kami tak pernah melihat atau bahkan mendengar siapa kekasih mu itu”.
lalu rabiah menjawab kekasihku adal Allah yang maha perkasa,yang maha
gahah, tiada sesuatupun menyerupainya, aku taku menduakanNya, aku takut
hatiku terbelah selain untukNya, aku takut tidak dapat membahagiakan
orang yang menjadi kekasihku bila aku menerima pinangannya. karena
cintaku hanya milikNya.
Begitulah sepenggal kehidupan seoran sufi wanita yang rela melajang
sampai akhir khayatnya karena cinta sejatinya kepada Rabbnya, marilah
mulai saat ini kita melakukan sesuatu karena cinta bukan karena takut
atau pamrih, sehingga yang kita lakukan adalah sebuah ketulusan dan
keikhlasan untuk sang Kholik. subhanalloh :')
okeh segitu aja ceritanya :) terimakasih :)
Mantaaapppp :D
BalasHapusahahahah :D
Hapus